(Imanuel Kayukatui, Kepala sekolah SD Inpres 09 Anggori) |
Kamis, 19 Agustus 2021 - Kabupaten Manokwari adalah salah satu wilayah yang mengalami dampak pandemik covid19 di Provinsi Papua Barat kondisi ini sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat kota Manokwari. Khususnya pada sektor pendidikan berbagai kebijakan dibuat oleh Pemerintah dan juga lembaga pendidikan guna menjamin proses belajar mengajar tetap berjalan sebagaimana mestinya, salah satu kebijakan yang diterapkan yaitu pembelajaran secara daring/online, para siswa diharapkan dapat belajar dari rumah dengan menggunakan fitur-fitur pembelajaran secara online yang sudah disepakati bersama antara guru dan siswa.
Saya langsung mendatangi beberapa sekolah di antaranya SD Inpres 09 Anggori, SMA YPK Oikumene dan SMP YPK 02 Manokwari untuk mewawancarai kepala sekolah dan guru serta menggali informasi dari beberapa pihak yang merasakan dampak pandemi covid 19 secara langsung yaitu para Siswa dan orang tua siswa.
Hal-hal yang ingin saya ketahui adalah bagaimana kebijakan sekolah sebagai lembaga pendidikan menyusun strategi pembelajaran agar proses belajar mengajar tetap berjalan di tengah situasi pandemi serta kendala-kendala apa saja yang dirasakan oleh siswa, orang tua siswa, bahkan guru sebagai tenaga pengajar.
(Doc: SD Inpres 09 Anggori) |
(Kamis 19 Agustus 2021) - SD Inpres 09 Anggori merupakan salah satu lembaga pendidikan dasar yang menerapkan kebijakan sekolah online. Ketika dijumpai di sekolahnya bapak Imanuel Kayukatui yang menjabat sebagai kepala sekolah mengatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya telah melaksanakan petunjuk dari dinas pendidikan dan kebudayaan yaitu melaksanakan pembelajaran secara online. Namun, disamping itu beliau menambahkan juga bahwa mereka menemui beberapa kendala dilapangan yaitu tidak semua siswa memiliki smartphone.
“ tanggapan saya mengenai pendidikan secara online, kami menyesuaikan dengan petunjuk dari dinas pendidikan dan kebudayaan. dan mengenai pendidikan online ini, kalau untuk kami disini memang ada kendala, kendalanya itu ada yang memiliki HP dan ada yang tidak memiliki HP sehingga kami variasi secara tatap muka dan online, yang memiliki hp itu yang online sedangkan yang tidak memiliki itu ikut tatap muka” tuturnya.
Kayukatui mengatakan untuk mensiasati agar pembelajaran dalam situasi ini berjalan dengan baik sekolah membuat kebijakan yakni melaksanakan pembelajaran secara online bagi para siswa yang memiliki hp sedangkan bagi siswa yang tidak memiliki hp proses pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka dengan melaksanakan protokol kesehatan ketat. sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka selama dua hari dan online empat hari. juga mengadakan rapat bersama orang tua siswa setiap hari jumat untuk menyampaikan kepada orang tua agar membimbing anak di rumah ketika sedang belajar secara online agar anak tidak mengalami kesulitan nantinya.
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar online adalah Whatsapp dan Zoom meeting. Kepala sekolah SD Anggori ini menyampaikan harapannya kepada orang tua wali murid untuk selalu mendukung pihak sekolah dan para siswa dalam menuntut ilmu serta memfasilitasi siswa untuk dapat hadir ke sekolah ketika jadwal belajar tatap muka agar siswa tidak kesulitan karena ketinggalan pelajaran.
(Penulis: Frans Bob Wabdaron)
#balitbangdapb #provinsipapuabarat #provinsipembangunanberkelanjutan, #kasmenyalakopuskill #matapenalitbangpb2021 #papuaitukeren
No comments:
Post a Comment